Deforestasi Hutan Indonesia
Hutan
 tropis Indonesia luasnya mencapai 52,22% dari total luas daratan di 
Indonesia. Hutan tropis Indonesia pun menjadi salah satu penyumbang 
oksigen untuk bumi. Sehingga amat layak bila hutan tropis Indonesia 
mendapat predikat paru-paru bumi.
Perlu
 diketahui, hutan tropis Indonesia menyimpan kekayaan hayati tertinggi 
nomor 2 di dunia menyusul Brazil. Adapun fungsi dari hutan sebenarnya 
tidak sebatas sebagai penghasil oksigen saja. Lebih dari itu. Hutan juga
 berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem, menjaga siklus hujan, tempat 
tinggal hewan liar, penahan erosi, daerah resapan air, menyediakan 
makanan, dan sebagai sumber perekonomian.
Fungsi
 hutan memang amat kompleks. Namun, fakta yang terlihat di lapangan 
berkata lain. Sangat ironis karena luas hutan khususnya hutan Indonesia 
didapati semakin menyempit. Laju deforestasi hutan di Indonesia dapat 
dimisalkan dengan hilangnya 300 luas lapangan bola dalam durasi 1 jam 
saja. Tidak main-main, menurut Guiness World Record tahun 2008 lalu laju
 deforestasi di Indonesia malah tercatat tercepat di dunia. Tentu bukan 
rekor yang membanggakan bukan?
Aksi Brilian Menyelamatan Hutan
Mengingat
 fungsi hutan yang begitu kompleks, maka adalah hal mutlak untuk menjaga
 kelestariannya. Menjaga dan menyelamatkan hutan adalah tanggung jawab 
setiap individu. Pasalnya hutan bukan hak monopoli dari pemerintah, 
pemangku adat, duta kehutanan, penjaga hutan, pemerhati hutan, atau 
sukarelawan saja. Upaya penyelamatan hutan agar tetap lestari adalah 
tanggung jawab bersama.
Lantas
 apa yang dapat dilakukan sebagai upaya pelestarian hutan? Ada banyak 
langkah nyata yang sudah dicontohkan para penggiat dan pemerhati hutan. 
Tentunya aksi nyata tersebut layak ditiru dan ditularkan. Adapun untuk 
lebih jelasnya berikut juga diberikan beberapa aksi brilian yang dapat 
diaplikasikan seperlu menyelamatkan hutan di tanah air tercinta:
- Kurangi Tissue, Kembali ke Saputangan
 
![]()  | 
| Kurangi Tissue, Kembali ke Saputangan | 
Penggunaan
 tissue mungkin tidak bisa dihentikan 100% atau sepenuhnya. Namun, 
paling tidak ada usaha untuk mengurangi penggunaannya. Jadi gunakan 
secukupnya dan lebih baik bila mulai dari sekarang membiasakan diri 
kembali menggunakan saputangan. Alasannya karena semakin tinggi tingkat 
penggunaan tissue, berarti semakin luas pula wilayah hutan yang harus 
digunduli. Tentu hal ini tidak sejalan dengan upaya menekan laju 
deforestasi hutan Indonesia.
- Bijak Menggunakan Kertas dan Melirik ke E-book
 
![]()  | 
| Bijak Menggunakan Kertas dan Melirik ke E-book | 
Adapun
 kertas dibuat dari bubur kayu yang lagi-lagi berasal dari pohon. Untuk 
membuat kertas berkualitas baik dibutuhkan pohon yang tentunya juga 
mempunyai kualitas baik. Pohon yang dipilih biasanya yang sudah berusia 
lama atau tua. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kebutuhan akan 
kertas berarti meningkatkan kebutuhan bubur kayu seperlu membuat kertas.
Seperti
 halnya penggunaan tissue, penggunaan kertas cukup mustahil untuk 
dihentikan sepenuhnya. Namun, tidak lantas tidak mungkin untuk menekan 
penggunaannya. Untuk penghematan penggunaan kertas bisa dilakukan dengan
 memanfaatkan 2 sisi kertas atau mengecilkan ukuran tulisan. Cara 
lainnya bisa pula dilakukan daur ulang kertas bekas untuk membuat kertas
 baru. Satu lagi aksi brilian yang tidak kalah mudah yaitu dengan 
beralih ke E-Book atau buku elektronik seperlu mengurangi penggunaan 
kertas.
- Dukungan Untuk Program atau Lembaga Konversi Hutan
 
![]()  | 
| Dukungan Untuk Program atau Lembaga Konversi Hutan | 
Selain
 dalam bentuk donasi, dukungan dapat pula diberikan dalam bentuk petisi 
atau pendapat. Saat ini ada sejumlah portal web, forum diskusi, dan 
petisi online yang memiliki peran penting menjadi penyalur pendapat 
masyarakat kepada pemerintah secara langsung. Melalui petisi ini 
masyarakat pun mendapat peluang auntuk mengkritik kebijakan pemeintah.
Adapun
 salah satu petisi yang beberapa waktu belakangan ini marak 
diperbincangkan yaitu terkait perpanjangan moratorium hutan atau waktu 
jeda penebangan hutan. Tentu waktu jeda dibutuhkan agar hutan bisa 
“bersantai” lebih lama.
- Sebar Virus Peduli Hutan
 
![]()  | 
| Sebar Virus Peduli Hutan | 
Hutan
 sudah memberi produk hasilnya yang dimanfaatkan manusia setiap hari. 
Karenanya tidak adil bila manusia terus memeras hutan tanpa mengusahakan
 pelestariannya. Dalam hal ini menjaga dan melestarikan hutan adalah 
keharusan.
Tentu
 berbagi informasi yang berisi ajakan peduli dengan hutan bukan hal 
sulit dilakukan di era teknologi canggih seperti sekarang ini. 
Penyebaran virus peduli hutan bisa dilakukan melalui berbagai media. 
Menuliskan pesan peduli hutan di media sosial pun sangat mudah seperlu 
mengajak jutaan orang di luar sana untuk sayang terhadap hutan.
Sekian dari saya Agus pamungkas doso saputro ( APDS ) Semoga bermanfaat :)
Sekian dari saya Agus pamungkas doso saputro ( APDS ) Semoga bermanfaat :)





wahh bagus juga nih gan,klw hutan ditebang terus yg longsor trus,,, #Go Green :D
BalasHapusNah betul mas, Kalo hutan dutebang terus ya malah bencana yang akan didapatkan -__- ayo mas #Go Green :)
HapusBagus sekali mas penjelasanya !
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung #Go Green
HapusThanks info nya
BalasHapusSama sama mas semoga bermanfaat #Go Green
Hapuskeren gan artikelnya. ane setuju. sudah saatnya kita sebagai manusia harus peduli dengan alam, jangan cuman tau memanfaatkannya tanpa mau merawatnya. keren gan lanjutkan
BalasHapusYuhu betul mas, Ayo sebarkan Virus #Go Green mas :)
HapusVery good action going!
BalasHapusThanks for your visit #Go Green :D
Hapus